HOW KUMPULAN CERPEN FIKSI CAN SAVE YOU TIME, STRESS, AND MONEY.

How Kumpulan Cerpen Fiksi can Save You Time, Stress, and Money.

How Kumpulan Cerpen Fiksi can Save You Time, Stress, and Money.

Blog Article

Raja kemudian kembali meminta sumpit tambahan dan memerintahkan setiap anak mematahkan tiga batang. Dengan susah payah, ada yang berhasil mematahkan, namun ada juga yang akhirnya menyerah.

Setiap hari, ia harus membawa domba-domba itu ke ladang berumput dan mengawasinya saat mereka merumput. Namun, bocah itu tidak bahagia dan tidak ingin membawa domba ke ladang.

Sementara itu, setiap kali serigala pulang, ia menemukan buah mentimunnya telah dimakan dan terpotong. Ia heran dan berpikir, siapa gerangan yang masuk dari pagar dan memakan mentimunnya. 

Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanya si bos.

Tiba pada suatu waktu ada pesta, dan anak ini dapat masuk dalam pesta tersebut, tapi beberapa orang mengusir dan mencaci maki. kemudian diseret keluar, ketika diseret ia berpesan kepada orang yang ada di pesta tersebut.

“Soal sekolah dan biaya apapun, kamu ngga’ usah khawatir biar saya yang menanggungnya.” lanjut Papa Riska.

Tan Mien mengurung raksasa itu karena raksasa itu senang mencuri gula di rumah-rumah penduduk. Raksasa itu suka sekali makanan manis.

Kembali ke peradaban, Amelia membawa pelajaran berharga tentang pentingnya menghormati alam dan kebijaksanaan budaya yang lebih tua.

Akhirnya, pemuda itu pergi, tetapi dia kembali dengan tujuh berlian yang berkilau. Dia memohon Laila untuk pergi bersamanya. Laila menolak lagi, karena dia tahu bahwa Kumpulan Cerpen Fiksi pulau dan alam adalah cintanya yang sejati.

Itulah tadi beberapa contoh cerita fiksi pendek yang menghibur dan penuh makna. Mempelajari karya fiksi memberikan amanat ethical dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.

Sambil kuliah dia bekerja di rumah makan sebagai pelayan. Suatu malam ketika dia pulang kerja dia melihat pengemis renta yang masih menengadahkan tangannya. Dinginnya malam tidak membuat pengemis tersebut terhentak untuk pulang. Rena teringat pada nenek yang telah menjaganya saat kedua orang tuanya telah menghadap sang pencipta.

Entah sudah berapa kali aku menoleh ke arah perahu di pantai. Grasp bahkan sampai bosan untuk mengingatkanku, bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Dari balik tirai jendela yang lusuh, sepasang mata kecil menatap awas. Pandangannya tidak terlepas dari lapangan bola, tepat 10 meter di depan rumahnya. Sudah setengah jam gadis it mengawasi. Bukan gerak-gerik bola. Bukan pula para pemain bola berseragam putih merah, karena di sana hanya ada bayangan kosong dan keheningan.

"Mawar kedua ini akan membuatmu menjadi orang terkaya di seluruh negeri, An Li," ucap peri penjaga mawar itu. "Huh, tanpa mawar ini pun sebentar lagi aku pasti bisa melebihi kekayaan Kaisar Chen," jawab An Li sombong lalu melanjutkan perjalanan.

Report this page